EVENT

image-1

SANZ MENJADI FINAL MVP - GRAND FINAL MPL ID S15


Momen puncak MPL Indonesia Season 15 menjadi saksi kejayaan tim ONIC Esports yang kembali membuktikan dominasinya di ranah kompetitif Mobile Legends. Di balik kemenangan gemilang tersebut, satu nama bersinar paling terang: Sanz, sang midlaner andalan ONIC, resmi dinobatkan sebagai Final MVP Grand Final MPL ID S15.

Penampilan Sanz di laga final tidak hanya konsisten, tetapi juga monumental. Dengan gameplay penuh presisi, positioning tanpa cela, serta pengambilan keputusan yang brilian, ia menjadi motor serangan ONIC dalam setiap teamfight yang krusial. Hero pool-nya yang fleksibel dan eksekusi tajam membuat lawan kesulitan membaca arah permainan ONIC.

DOMINASI PENUH DARI SANZ

Sejak game pertama hingga laga penentuan, Sanz menunjukkan kualitas sebagai pemain kelas dunia. Baik saat menggunakan hero scaling maupun playmaker seperti Luo Yi dan Pharsa, ia berhasil mengontrol tempo permainan dan mengatur ritme war sesuai kehendak tim. Tak jarang, momen clutch dari Sanz menjadi titik balik kemenangan ONIC di teamfight penting.

MVP YANG LAYAK DAN PENUH ARTI.

Gelar Final MVP ini menambah panjang daftar pencapaian Sanz bersama ONIC. Namun lebih dari sekadar statistik, penghargaan ini adalah bukti pengakuan atas dedikasi, kerja keras, dan peran sentralnya dalam membawa ONIC kembali mengangkat trofi MPL. Bagi Sanz, ini bukan hanya soal kemenangan—ini adalah warisan.

“Saya bangga, bukan hanya karena dapat MVP, tapi karena bisa membawa pulang gelar juara lagi bareng ONIC. Ini hasil kerja keras semua tim. MVP ini untuk semuanya,” ujar Sanz dalam sesi wawancara usai final.

THE LEGACY CONTINUES

Sebagai salah satu pemain paling ikonik dalam sejarah MPL Indonesia, perjalanan Sanz belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Justru, performa di Grand Final ini membuktikan bahwa sang raja midlane masih lapar akan kemenangan dan terus berkembang.

Dengan gelar Final MVP MPL ID S15 di tangan dan piala kejuaraan untuk ONIC, Sanz kembali menegaskan satu hal—dialah jantung dari Land of Dawn, dan selama ia di panggung, ONIC tetap menjadi tim yang paling ditakuti di Indonesia.